Nah kali ini, dari pada liburan tapi bengong nggak jelas, mending ngisi blog yang sekadar untuk ngisi waktu luang saja. Sekilas sepintas ide yang padahal udah dari dulu berkeliaran di ingatan. Namun baru kali ini bisa punya kesempatan untuk melanjutkannya.
Yahh tentunya berhubung Sweety Heart nya belum ketemu sama yang namanya ending. Jadi dari pada nggak jelas ini blog dianggurin terus. Sekedar cerpen serial berjudul Cerpen romantis You'r My Everyting muncul dipermukaan. Over all happy reading aja yaaa...
Dengan langkah yang sedikit diseret, Ramona menyusuri jalanan yang sudah mulai ramai dilalu lalang orang, baik yang manggunakan kendaraan atau jalan kaki. Sedikit menggerutu dalam hati karena diganggu waktu tidurnya. Ohh ayolah, hari minggu memang jadwal matahari akan terbit jam 10 bukan?? jadi bagaimana bisa sekarang dia berada ditengah-tengah kerumunan dan hiruk piruk warga kota batam tepat pada jam 7 pagi???
Ramona melirik Adit yang berjalan dengan semangat disampingnya, tampak pria itu dengan santainya tidak merasa bersalah sedikit pun atas tindakannya. Pagi-pagi sekali, Adit selaku kakak kandungnya sudah membangunkannya jam 5 pagi yang akhirnya dengan susah payah dia baru membuka matanya jam 6 kemudian. Dipaksa untuk siap-siap dan membawanya ke alun-alun kota yang seringnya pada hari minggu banyak didatangi warga sekitar, entah hanya untuk jalan-jalan atau berolahraga, bahkan banyak yang penjual yang sepertinya tidak kehabisan dialog untuk menjajakan dagangannya ditempat seramai itu.
Langkah Ramona baru menginjak tanah berumput yang lapang tepat saat memasuki alun-alun kota dan udara segar langsung masuk kesaluran pernafasaannya. Sedikit memperlambat langkahnya dan menikmati udara pagi diluar yang terus terang saja baru kali ini dirasakannya sejak ia menginjakkan kaki di kota ini tepat tiga bulan yang lalu. Kesehariannya selama ini hanya ia habiskan dirumah, selain untuk tidur ya main laptop, abis itu nonton, tidur lagi main hape. Kemudian bersantai, lalu saat ia sudah bekerja. Kesehariannya juga hanya berangkat kerja dengan terburu-buru karena kelemahan dalam bangun paginya, lalu pulang bertepatan dengan adzan mahgrib atau lebih sering setelahnya. Dan pada hari liburnya yang kebetulan bertepatan hari minggu itu, tentu saja ia habiskan untuk menemani bantal tidurnya yang terasa lebih nyaman dari pada hal apapun.
Sudah dibilang bukan, kalau matahari akan terbit jam 10 pada hari minggu, jadi paling tidak ia akan bangun jam sepuluh lewat atau bahkan jam sebelas. Jadi saat kakaknya memintanya untuk mengikuti ke alun-alun pemberontakan jelas saja terjadi namun tetap saja akhirnya ia dengan atau tanpa kehendak tetap berada ditempat itu. Adit melirik kesampingnya, dilihat adiknya yang sedang menghirup udara segar disekeliling dengan cukup menikmati itu membuatnya tersenyum.
"Kakak sudah bilang bukan, udara pagi diluar jauh lebih menyenangkan dari pada bantal di tempat tidurmu pada pagi minggu," sindir Adit sambil menyenggol lengan Ramona.
Yahh tentunya berhubung Sweety Heart nya belum ketemu sama yang namanya ending. Jadi dari pada nggak jelas ini blog dianggurin terus. Sekedar cerpen serial berjudul Cerpen romantis You'r My Everyting muncul dipermukaan. Over all happy reading aja yaaa...
Cerpen Romantis "You'r My Everyting" |
Dengan langkah yang sedikit diseret, Ramona menyusuri jalanan yang sudah mulai ramai dilalu lalang orang, baik yang manggunakan kendaraan atau jalan kaki. Sedikit menggerutu dalam hati karena diganggu waktu tidurnya. Ohh ayolah, hari minggu memang jadwal matahari akan terbit jam 10 bukan?? jadi bagaimana bisa sekarang dia berada ditengah-tengah kerumunan dan hiruk piruk warga kota batam tepat pada jam 7 pagi???
Ramona melirik Adit yang berjalan dengan semangat disampingnya, tampak pria itu dengan santainya tidak merasa bersalah sedikit pun atas tindakannya. Pagi-pagi sekali, Adit selaku kakak kandungnya sudah membangunkannya jam 5 pagi yang akhirnya dengan susah payah dia baru membuka matanya jam 6 kemudian. Dipaksa untuk siap-siap dan membawanya ke alun-alun kota yang seringnya pada hari minggu banyak didatangi warga sekitar, entah hanya untuk jalan-jalan atau berolahraga, bahkan banyak yang penjual yang sepertinya tidak kehabisan dialog untuk menjajakan dagangannya ditempat seramai itu.
Langkah Ramona baru menginjak tanah berumput yang lapang tepat saat memasuki alun-alun kota dan udara segar langsung masuk kesaluran pernafasaannya. Sedikit memperlambat langkahnya dan menikmati udara pagi diluar yang terus terang saja baru kali ini dirasakannya sejak ia menginjakkan kaki di kota ini tepat tiga bulan yang lalu. Kesehariannya selama ini hanya ia habiskan dirumah, selain untuk tidur ya main laptop, abis itu nonton, tidur lagi main hape. Kemudian bersantai, lalu saat ia sudah bekerja. Kesehariannya juga hanya berangkat kerja dengan terburu-buru karena kelemahan dalam bangun paginya, lalu pulang bertepatan dengan adzan mahgrib atau lebih sering setelahnya. Dan pada hari liburnya yang kebetulan bertepatan hari minggu itu, tentu saja ia habiskan untuk menemani bantal tidurnya yang terasa lebih nyaman dari pada hal apapun.
Sudah dibilang bukan, kalau matahari akan terbit jam 10 pada hari minggu, jadi paling tidak ia akan bangun jam sepuluh lewat atau bahkan jam sebelas. Jadi saat kakaknya memintanya untuk mengikuti ke alun-alun pemberontakan jelas saja terjadi namun tetap saja akhirnya ia dengan atau tanpa kehendak tetap berada ditempat itu. Adit melirik kesampingnya, dilihat adiknya yang sedang menghirup udara segar disekeliling dengan cukup menikmati itu membuatnya tersenyum.
"Kakak sudah bilang bukan, udara pagi diluar jauh lebih menyenangkan dari pada bantal di tempat tidurmu pada pagi minggu," sindir Adit sambil menyenggol lengan Ramona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar